Bullying adalah suatu tindakan menyalahgunakan kekuatan atau kekuasaan seseorang untuk menyakiti orang lain, baik perasaan atau fisik. Bullying bisa mengakibatkan korban merasa tertekan, trauma, atau tersakiti baik perasaan maupun fisiknya. Bullying bisa terjadi secara jelas, namun bisa juga terjadi secara tersembunyi. Salah satu kasus bullying yang pernah terjadi dan bahkan terekam dalam video sejumlah siswa di salah satu Sekolah Dasar Swasta di Kota Bukittinggi Sumatera Barat. Dalam video yang diunggah di youtube tersebut, tampak seorang siswi berpakaian seragam SD berdiri di pojok ruangan. Sementara beberapa siswa termasuk siswi lainnya, secara bergantian melakukan pemukulan dan tendangan. Sang siswi yang menjadi obyek kekerasan tersebut tampak tidak berdaya, pasrah dan menangis menerima perlakuan kasar teman-temannya itu.
Penyebab kasus bullying
Kasus bullying yang berujung kekerasan secara fisik, biasanya bermula dari kasus-kasus sepele yang diabaikan, terutama oleh guru wali kelas. Misalnya bermula dari saling ejek mengejek, pilih-pilih teman, atau pun karena permasalahan sepele antar siswa yang tidak terselesaikan dengan baik.
Tindakan antisipatif di Kinderstation
Kinderstation sebagai sekolah yang dikenal sangat ramah anak, sangat serius dalam mencegah kasus bullying agar tidak terjadi di sekolah. “Sebenarnya kasus bullying pernah terjadi di sekolah-sekolah. Namun agar kasus bullying tidak menjalar menjadi suatu kasus yang besar, misalnya hingga terjadi kekerasan fisik, maka setiap guru perlu waspada terhadap situasi kelas. Penanganan secara khusus bila terjadi suatu kasus bullying juga perlu dilakukan agar tercipta suasana kekeluargaan antar siswa.”
Pentingnya penguatan karakter siswa
Mr. Koko, sebagai kepala sekolah SD Kinderstation berpendapat bahwa penguatan karakter anak bisa mencegah terjadinya kasus bullying. Sikap saling menghormati perbedaan, saling menerima kekurangan teman, saling mengasihi, pentingnya saling memuji daripada saling mengejek, dan sikap mulia yang lain perlu ditanamkan dalam diri anak-anak. Guru harus cerdik dalam menanamkan sifat-sifat mulia ini. Misalnya, saat pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Civics), dan materi yang dipelajari adalah tentang Sumpah Pemuda. Guru bisa menanamkan sifat indahnya perbedaan dengan menghubungkan materi pelajaran “Sumpah Pemuda”. Guru bisa menjelaskan bahwa cita-cita Sumpah Pemuda tidak akan tercapai bila pemuda Indonesia masih mudah terpecah belah oleh karena perbedaan suku, agama, dan ras. Seperti halnya dalam kenyamanan siswa saat belajar. Bila diantara siswa masih suka saling bertengkar hanya karena masalah perbedaan, tentu kenyamanan dalam belajar di kelas tidak akan tercapai. Padahal kenyamanan dalam belajar sangat penting bagi siswa untuk mendapatkan prestasi yang baik di sekolah.
Penanaman karakter dalam aktivitas sehari-hari di Kinderstation
Selain menanamkan pendidikan karakter dalam pembelajaran di sekolah, penanaman pendidikan karakter bisa diberikan saat circle time (kegiatan sebelum pelajaran dimulai), melalui permainan, atau saat-saat di luar kegiatan pembelajaran, misalnya saat jam istirahat. Saat jam istirahat, guru bisa menasihati siswa dengan mengajak ngobrol siswa, terutama kepada siswa yang mengalami masalah pergaulan, misalnya kepada siswa yang masih belum bisa menerima suatu kekurangan teman lainnya.
Memahami, mencintai, terbiasa dengan perbuatan yang baik.
Karakter terbentuk karena pembiasaan
Bila pendidikan karakter sering diajarkan kepada anak, maka anak-anak lama kelamaan akan mencintai perbuatan baik atau karakter baik yang diajarkan. Semakin anak memahami karakter-karakter yang baik, lama kelamaan anak-anak akan mencintai dan gemar melakukan karakter mulia yang pernah diajarkan. Semakin sering dilakukan, maka aneka karakter mulia tersebut akan menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan baik yang sering dilakukan pada lingkungan tertentu, misalnya di kelas, maka kebiasaan tersebut akan mempengaruhi pemikiran dan pemahaman warga kelas. Siswa akan saling meneladani satu sama lain hingga tercipta kenyamanan dan kedamaian di kelas. Bila kenyamanan dan kedamaian di kelas tercipta, maka kasus siswa membully siswa yang lain tidak akan terjadi.
Kerjasama dengan orang tua
Agar penanganan kasus bullying tidak terlambat, maka kerjasama guru dan orang tua sangatlah penting. Misalnya, ada siswa yang tadinya suka berbicara tiba-tiba menjadi pendiam, guru bisa segera mencari informasi, baik melalui guru lainnya maupun dari orang tua. Dan bila ada anak yang menjadi korban bullying membutuhkan penguatan secara mental, maka proses ini bisa segera dilakukan oleh guru dan orang tua.
Pendidikan karakter adalah fondasi pendidikan
Pendidikan karakter di sekolah memang sangat penting diajarkan kepada siswa. Semoga dengan mengajarkan pendidikan karakter akan terbangun fondasi yang kuat pada diri anak-anak bangsa, sehingga kasus-kasus bullying dan kekerasan lainnya tidak akan terjadi lagi di dunia pendidikan kita. Tidak perlu saling menyalahkan dan intinya semua pihak harus bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, bersahabat, dan menyenangkan bagi anak. Dengan pendidikan karakter yang kuat, semoga bangsa kita akan terhindar dari ‘malapetaka moral’- sebagaimana yang dilansir oleh sejarawan ternama Arnold Toynbee, ‘Dari dua puluh satu peradaban dunia yang dapat dicatat, sembilan belas hancur bukan karena penaklukan dari luar, melainkan karena pembusukan moral dari dalam alias karena lemahnya karakter.
Tindakan sigap Kinderstation
Kinderstation sebagai sekolah yang bercita-cita mengembangkan kecerdasan dan karakter anak, akan selalu berusaha memberikan tempat belajar yang nyaman bagi anak-anak didik. Dengan adanya komunikasi yang baik antara guru, siswa, dan orang tua, maka akan tercipta kenyamanan belajar di sekolah bagi siswa. Karena setiap permasalahan yang terjadi, terutama yang dialami siswa, akan cepat terdeteksi penyebabnya, sehingga akan segera cepat teratasi atau ditemukan jalan keluarnya. (Zepe)
Komentar
Posting Komentar