IPC adalah kependekan dari International Primary Curriculum. Sejak awal berdirinya, Kinderstation menggunakan kurikulum berbasis IPC. Dalam kurikulum ini, materi pembelajaran disusun secara tematik. Selain itu, dalam hal penilaian, siswa akan dinilai berdasarkan prestasi akademis dan perkembangan karakter.
Melalui metode ini siswa akan diajak untuk belajar dengan cara yang menyenangkan, sehingga belajar bukan lagi suatu beban, melainkan suatu aktivitas yang bisa dinikmati. Setiap tema yang dipelajari memiliki tujuan untuk membangun ketrampilan anak dalam mencari informasi, ketanngguhan dalam mencapai suatu tujuan (harapan / cita-cita), melakukan kebaikan, berkomunikasi, berpikiran luas, bekerjasama, menghormati sesama, dan kemampuan beradaptasi. Semua karakter tersebut menjadi perhatian para pendidik di Kinderstation dalam memberikan materi pembelajaran sesuai dengan tema. Pola belajarnya pun sangat bervariasi, sehingga tidak akan membuat siswa merasa bosan.
Sebagai contoh adalah saat guru hendak mengajarkan kepada siswa tentang bagian tubuh serangga. Beberapa langkah pembelajaran yang pasti dilakukan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa adalah sebagai berikut:
a. Entry Point
Setiap siswa tentu menginginkan suatu materi pelajaran yang menarik dan proses belajar yang menyenangkan. Dalam tahap ini siswa akan diberikan aktivitas yang menarik dan menyenangkan, sehingga mereka akan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran selanjutnya. Pada tahap ini, siswa akan diberikan kesempatan untuk aktif melakukan penelitian dalam sebuah kelompok dengan cara mengeksplorasi lingkungan sekitar, misalnya di kebun. Siswa juga mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya dengan cara bereksplorasi dan mengamati. Siswa juga diberi kesempatan bertanya jawab dengan teman dalam suasana yang santai dan menyenangkan.
b. Knowledge harvest
Setelah mendapatkan dan membagikan pengetahuan sebanyak-banyaknya, tentu saja ada banyak hal yang belum siswa ketahui dan pahami.Pada tahap ini, siswa diajak untuk mengelompokkan, misalnya dengan membuat kolom, yang berisi tentang hal-hal yang telah diketahui dan ingin diketahui. Siswa diajak untuk masuk dalam suasana yang lebih serius, sehingga siswa bisa berdiskusi dengan lebih baik dalam kelompok. Setelah itu, setiap kelompok akan memilih salah satu dari anggota kelompoknya untuk berpresentasi tentang apa saja yang telah mereka lakukan dan mereka pelajari selama beraktivitas dalam kelompok, sehingga setiap siswa akan mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak lagi.
c. Big picture
Pada tahap ini, siswa diajak untuk semakin fokus pada tema besar dan sesuai dengan kurikulum. Siswa akan lebih banyak mendengarkan penjelasan guru tentang materi pembelajaran, yaitu tentang pengenalan bagian tubuh serangga. Guru akan lebih banyak memberikan teori-teori dan penjelasan sehingga tujuan dari pembelajaran dalam tema ini bisa tercapai.
d. Research and recording activity
Setelah siswa memahami segala hal yang berhubungan tema besar pembelajaran, pada tahap ini, siswa akan diajak untuk melakukan penelitian dan berdiskusi kembali tentang bagian tubuh serangga. Pada akhirnya, siswa akan diminta untuk membuat suatu karya dan mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas.
Pendidikan di zaman sekarang memang sangat berbeda dengan pendidikan zaman dahulu. Pada zaman dahulu, siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru dan bersikap pasif. Melalui beberapa tahap pembelajaran di atas, siswa diajak untuk lebih aktif daripada guru dengan berbagai variasi aktivitas, misalnya bereksplorasi, melakukan penelitian, berdiskusi, dan membuat karya. Tugas guru lebih banyak membimbing, mengarahkan, memberikan penjelasan, dan mengevaluasi. Dengan aktivitas-aktivitas yang mendukung siswa untuk lebih aktif, siswa diharapkan akan lebih kreatif, belajar bertanggung jawab, semakin baik dalam bekerjasama, mandiri, dan percaya diri. Setiap materi pembelajaran yang diberikan bisa menjadi sarana pengembangan karakter siswa (Zepe).
Komentar
Posting Komentar