Langsung ke konten utama

Tak Hanya Prestasi Akademik, Karakter Anak Juga Perlu Dinilai, Mengapa?



Meskipun banyak sekolah sudah tidak memberlakukan sistem ranking dalam menilai prestasi akademik siswa, namun di setiap penerimaan raport beberapa orang tua kadang bertanya tentang berapa ranking buah hatinya. Hal ini membuktikan bahwa beberapa orang tua kurang memahami bahwa prestasi anak tidak hanya diukur dari prestasi akademisnya saja. Ada penilaian yang lebih penting daripada prestasi akademis anak, yaitu penilaian tentang perkembangan karakter anak.

Penilaian karakter juga menjadi penentu kenaikan kelas

Kinderstation, sebagai sekolah bertaraf internasional yang peduli dengan perkembangan karakter anak memiliki strategi yang khas agar perkembangan karakter anak tetap bisa dimonitor dan karakter anak pun berkembang secara maksimal. Salah cara yang digunakan Kinderstation dalam memonitor perkembangan anak adalah dengan mencantumkan nilai karakter pada penilaian raport. Beberapa karakter penting yang perlu ditumbuhkan dalam diri anak akan dinilai oleh guru kelas dan juga menjadi faktor penentu kenaikan kelas.

Ada beberapa karakter yang dinilai di Kinderstation dan akan masuk dalam nilai raport, diantaranya adalah karakter kepemimpinan (leadership), ketrampilan berbicara (communication skill), rasa ingin tahu (curiousity), dan karakter lainnya. Agar karakter anak bisa berkembang secara maksimal, tentu perlu ada aktivitas yang mendukung perkembangan karakter tersebut.


Penilaian karakter dalam hidup sehari-hari dan di pembelajaran
Agar ketrampilan memimpin anak bisa berkembang dengan baik, tentu saja perlu adanya aktivitas yang mendukung. Salah satunya adalah saat guru memberikan tugas kelompok kepada siswa. Dalam  mengerjakan suatu tugas kelompok, siswa akan belajar kepemimpinan saat ia mendapatkan tugas sebagai koordinator atau ketua kelompok. Kepemimpinan sebenarnya bukan saja soal bagaimana cara mengkoordinir anggota-anggotanya, tapi siswa juga perlu belajar tentang pentingnya taat kepada sosok pemimpin yang ada di atasnya. Dalam tugas kelompok, sosok yang perlu ditaati oleh koordinator tentu saja adalah guru kelas. Jadi bila ada sesuatu permasalahan terjadi dalam suatu kelompok, koordinator kelompok perlu bertanggung jawab pada apa yang terjadi pada kelompoknya. Koordinator kelompok bisa meminta bantuan guru dan mematuhi nasihat-nasihat guru sehingga apa yang ia dengarkan bisa disampaikan kepada teman-teman lainnya, dan kerja kelompok pun bisa berjalan dengan lebih baik.

Di luar tugas kelompok yang diberikan guru saat pembelajaran berlangsung, dalam aktivitas sehari-hari guru juga memiliki partner yang dipilih secara bergantian dan rutin. Partner guru ini disebut peace agent. Peace agent adalah petugas yang dipilih diantara siswa dan memiliki peran sebagai penengah atau mediator bila ada konflik yang terjadi antara satu siswa dengan siswa lainnya. Dengan memegang peranan ini, siswa yang berperan sebagai peace agent akan belajar tentang leadership dan cara menyelesaikan konflik dengan baik.

Contoh lain karakter yang dinilai adalah ketrampilan berkomunikasi (communication skill). Ketrampilan berkomunikasi siswa bisa dikembangkan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan presentasi, bermain drama, mendongeng, dan lainnya. Semua aktivitas tersebut sering diperagakan dalam berbagai mata pelajaran yang sedang diajarkan dan tentu saja dengan topik yang berhubungan dengan materi pelajaran.

Selain itu, anak-anak juga diajarkan pentingnya rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu siswa bisa dikembangkan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau pun dengan melakukan aktivitas eksplorasi. Aktivitas yang bersifat eksplorasi yang pernah dilakukan misalnya adalah menonton film, menyaksikan berita (melalui saluran youtube), atau dengan menjelajahi lingkungan di luar kelas.  Hal itu perlu dilakukan agar siswa bisa mengumpulkan informasi sebanyak-banyak sehingga anak-anak pun mendapatkan pengetahuan yang lebih luas di luar materi yang dipelajari, namun tetap dalam lingkup materi yang dipelajari. Saat siswa menyadari bahwa rasa ingin tahu mereka akan dinilai, biasanya siswa akan lebih bersemangat dalam membagikan sesuatu maupun menanyakan hal-hal yang tidak mereka pahami.

Penilaian karakter di sekolah membantu orang tua dalam membimbing anak

Melalui beberapa contoh karakter yang perlu dikembangkan pada diri anak dan beberapa aktivitas yang mendukung perkembangan setiap karakter, kita diajak untuk semakin memahami pentingnya pendidikan karakter bagi siswa. Hal ini sangat penting dipahami, khususnya orang tua, sehingga orang tua tidak hanya menuntut buah hatinya tumbuh menjadi anak yang cerdas. Bahkan orang tua diajak untuk memahami bahwa anak tidak hanya cukup tumbuh menjadi anak yang baik, namun juga berkembang dalam  hal ketrampilan memimpin, ketrampilan berkomunikasi, dan ketrampilan lainnya, yang sangat penting bagi perkembangan anak dan dalam menggapai cita-cita mereka di masa depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Ciri Sekolah Aman dan Ramah Anak

Setiap awal tahun ajaran, banyak orang tua mencarikan sekolah yang baik untuk buah hati mereka. Selaku kepala sekolah, pertanyaan yang sering didengarkan oleh Mr. Koko, selaku kepala Sekolah SD Kinderstation, dan datang dari orang calon anak didik adalah perihal apakah SD Kinderstation benar-benar bisa menjadi sekolah yang ramah anak atau tempat yang aman dan nyaman bagi buah hati mereka untuk belajar dan bertumbuh. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu orang tua pahami perihal ciri-ciri sekolah yang ramah anak. 1.  Guru yang peka terhadap keadaan kelas dan anak didik Setiap guru, baik guru kelas dan guru mata pelajaran harus memiliki kepekaan yang baik perihal keadaan kelas dan anak didik. Misalnya ada kejadian dimana ada anak didik yang biasnya terlihat banyak bicara, namun tiba-tiba menjadi pendiam. Guru yang baik akan menganggap bahwa situasi ini adalah situasi yang harus segera di atasi. Meskipun hal ini terlihat “biasa saja” atau bukan suatu kasus yang serius, namun

Keistimewaan “Hands On Learning” Dalam Pembelajaran di Sekolah

Hands On Learning adalah suatu metode pembelajaran yang memungkinkan anak untuk menggunakan tangannya sendiri. Dalam proses pembelajaran ini, tangan tidak hanya diam saja. Tangan perlu melakukan sesuatu atau bekerja. Dalam arti lain, dalam proses pembelajaran perlu adanya suatu kegiatan praktek atau praktikum. Kata lain dari “hands-on learning” adalah “learning by doing”.

Inilah Alasan SD Kinderstation Menjadi Pilihan Orang Tua Menyekolahkan Anak

SD Kinderstation adalah sekolah yang terletak Jl. KH. Muhdi, Corongan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Setiap guru di SD Kinderstation wajib mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris, baik lisan maupun terltulis. Semua guru di SD Kinderstation minimal adalah seorang sarjana S1 dari berbagai bidang studi. Buku-buku yang digunakan di sekolah ini diterbitkan oleh penerbit-penerbit yang terpercara. Variasi Aktivitas Pengembangan Diri Anak Untuk mengembangkan ketrampilan dan talenta siswa, Kinderstation membuka 2 kegiatan di luar mata pelajaran wajib sekolah,  yaitu kegiatan intrakurikuler  (dilakukan pada saat jam pelajaran sekolah) dan ektrakulikuler (dilakukan di luar jam pelajaran sekolah).  Kegiatan intrakulikuler di sekolah ini adalah: - Robotics - Bahasa Mandarin - Biola - Quark - Dance - Grammar Games - Reading - Art - Science Club - Renang Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler di Kinderstation  adalah: - Taekwindo - Bahasa Mandarin - Renang - Desain Grafi